Kamis, 25 April 2013

Ngomongin antara pacar-cinta-anak muda

Namanya aja anak muda, semangat lagi tinggi-tingginya, semangat main, kuliah, belanja, ikut organisasi ini-itu, mulai cari uang, dan cari jodoh.
Kemarin itu sempet ngobrol-ngobrol sama beberapa temen masalah “cinta” *sailaaaah Diva! Katanya gini nih..
Andin : kalau aku dan pacarku itu, terserah kamu mau ngapain aja, aku juga mau ngapain aja, kamu dan aku mau pergi sama siapa aja bebas, nggak akan ada batasan. Tapi, kalau salah satu diantara kita ada yang berbuat curang, dia yang akan rugi, dan itu bener, Div!
Najih : kalau aku dan pacarku itu, aku pacarmu - kamu pacarku, yaudah. Jangan jadikan aku segala-galanya buat kamu dan aku juga nggak akan menjadikan kamu segala-galanya buat aku. Karena porsi hidup itu nggak cuma untuk pacar. Masih ada kuliah, keluarga, temen dll yang butuh juga diperhatiin, dan selain itu biar nanti kalo sewaktu-waktu si pacar di-pek orang jadinya ya nggak sakit-sakit banget,Div. Kan kita masih muda, perjalanannya masih panjang, masih sangat banyak kemungkinan kalo pacar kita itu nggak jadi istri kita nanti. Jadi yaaa kalo aku santai aja.
Kidis : kalau aku sih bingung hehe suka sama yang serius, udah mapan, tapi nggak mau diajak nikah cepet. Masih mau lulus dulu, bahagiain ibu, baru nikah. Kalau sekarang-sekarang ini sih jalanin santai aja. Jangan naksir-naksir banget deh sama cowok
Mariza Ulfa : gila looooo! Masa iya gue nggak serius sama Deny! Udah mau kawin nih gue, udah tunangan segala!
Kurus : Menurut LOOOOOOO, gue sama Aby Cuma buat main-main nih pacaran segini lama?
Nah, kata temen-temen gue sih gitu pas gue tanyain gimana cinta-cintaannya mereka sama si ‘Tuan dan Nyonyanya’. Kalau gue pribadi sih, belum pengen serius-serius banget, eh pengen deh, eh tapi.... hahaha se-dikasih-Nya aja deh. Kalau klik ya lanjut terusss, yang penting santai, nggak ribet dan saling percaya *ini kode loh* :D
Hah! Lagi-lagi namanya juga anak muda, santai aja nak. Sesungguhnya segala sesuatunya itu sudah ada yang mengatur, jalanin aja kewajiban, gagal, dan bersenang-senanglah! ;D

Selamat Hari Buku!


Hari Buku ini diperingati pada tanggal 23 April.

Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada bagian ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Awalnya buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM. Setelah orang Mesir menciptakan kertas papyrus, Kertas papyrus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Buddha di Kamboja karena pada saat itu Sang Buddha sedang menuliskan wahyunya diatas daun dan kemudian membacanya berulang-ulang. Berabad-abad kemudian, di Cina para cendikiawan menuliskan ilmu-ilmunya diatas lidi yang diikatkan menjadi satu. Hal tersebut memperngaruhi sistem penulisan di Cina dimana huruf-huruf Cina dituliskan secara vertikal yaitu dari atas ke bawah. Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Cina berhasil menciptakan kertas pada tahun 200-an SM dari bahan dasar bambu yang ditemukan oleh Tsai Lun. Kertas membawa banyak perubahan pada dunia. Pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Cina ke Eropa pada awal abad 11 Masehi. Disinilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg, perkembangan dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu, dan terciptalah buku. (Wikipedia)

Nah itu adalah ulasan sedikit tentang  buku, lagi-lagi walaupun gue taunya dari wikipedia, kalian yang belum tau, jadi taukan sejarah buku itu gimana hahaha
Sebagai anak muda, kita harus punya wawasan yang luas untuk bisa mengerti dan bijaksana terhadap banyak hal. Hampir bisa dipastikan kalau disetiap tokoh-tokoh besar, dibelakangnya pasti ada buku-buku yang menjadi referensinya dalam hidup.
Gue baru suka baca buku aja belum lama ini, makanya wawasannya masih sempit. Gue suka salut sama anak muda yang udah punya kebiasaan membaca dari kecil. Ok, nggak penting ya dulu itu gue suka baca atau enggak, yang jelas sekarang ini gue-lebih-suka-baca-daripada-dulu. Kesadaraan dan kebiasaan untuk membaca harus diperhatikan mulai sekarang. Apa kabar masa depan kita kalau generasi mudanya nggak suka baca buku?
Sekarang juga udah banyak perkumpulan anak muda pencinta buku. Gue nggak tau persis apa aja yang mereka lakukan, tapi gue yakin pasti bermanfaat. Mungkin mereka sharing tentang buku-buku yang udah mereka baca, tuker pinjem buku, tukar wawasan juga pastinya. Gue nggak ngiklan loh ini :|
Udah deh, intinya nggak ada buku yang nggak ada manfaatnya. Selamat memejam :)

Hari Kartini, Shofi Awanis, dan Pendekar

Ibu kita Kartini
Putri sejati, putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa, pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Wahai Ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia

Jadi, beberapa hari lalu adalah Hari Kartini. Hari Kartini adalah hari kelahiran salah seorang pelopor kebangkitan perempuan pribumi, yaitu Raden Ajeng Kartini. Gue yakin kalian semua pada tau itu. Dengan adanya Hari Kartini tersebut gue mau sedikit ‘nulis’ tentang perempuan.

Di Hari Kartini kemarin itu, di timeline rame banget ngomongin Hari Kartini dan harapan-harapan mereka untuk perempuan dimasa sekarang, dan pada saat itu, gue dapet pengetahuan baru dari seorang teman yang waktu itu muncul juga di timeline, @ShofiAwanis, saat itu beliau nge-tweet:

@ShofiAwanis : Banyak yg blm tau. Kata #wanita dalam etimologi Jawa itu berasal dari ‘wani ditoto’ alias berani diatur. Peninggalan kultur feodal.
@ShofiAwanis : #perempuan itu berasal dari Per-Empu-an. Per itu artinya makhluk, Empu itu berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya mulia.
@ShofiAwanis : Linguistik bgt sih. Sebenernya mau pake kata #wanita apa #perempuan itu, ttp trgantung sikap. Tapi lebih baik aja kalau kita tau maknanya :)

Nah, masih ada juga yang baru tau? Alhamdulillah masih ada gunanya juga gue nulis walaupun hasil dari tweet orang hehe

Perempuan....Pendekar.....

Nggak ngerti kenapa ya, gue itu pengen jadi perempuan tapi kuat kayak pendekar, atau superhero. Bukan, bukan karena mereka jago berantem, tapi karena mereka hebat. Jadi perempuan yang tetep bisa kuliah dengan baik, tapi juga bisa ngurusin ini-itu dengan baik juga, bermanfaat untuk orang banyak, syukur-syukur bisa punya prestasi lebih.

Ok, i’m on my way to be a girl with a mind, a woman with attitude, and a lady with class. Jadi hebat dan jadi pendekar seperti Ibu Kita Kartini! Berarti sekarang belum jadi pendekar dong, Va? Belum, sekarang masih belajar untuk kayak pendekar, setidaknya jadi pendekar untuk diri sendiri, sebelum jadi pendekar bangsa :D

By the way, selamat tidur ya buat siapapun yang selalu mendukung aksi ke-pendekaran-ku :)